Laporan Praktikum
Pelayanan Asuhan
Keperawatan Gigi
Disusun Oleh;
Navida Nur Imama
PRODI D IV KEPERAWATAN
GIGI
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG
2018
A.
Latar
Belakang
Asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang terencana ditujukan kepada kelompok tertentu yang dapt diikuti dalam kurun
waktu tertentu diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapai kesehatan
gigi dan mulut yang optimal.
Pengertian standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang
tertuang dalam Kepmenkes No. 284
tahun 2006tentang standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
adalah suatu pedoman yang harus digunakan oleh perawat gigi dalam menjalankan
tugas pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut agar tercapai pelayanan yang
bermutu.
Standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut ini merupakan petunjuk
kerja secara profesional bagi pelaksana dilapangan khususnya perawat gigi.
Dengan adanya standar pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut diharapkan
dapat memberikan perlindungan kepada individu / masyarakat sebagai penerima
pelayanan. Demikian pula bagi perawat gigi untuk dapat bekerja secara
profesional dalam pelaksanaan upaya pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
kepada masyarakat.
B.
Pengkajian
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
1.
Identitas
pasien
a.
Nama
Pasien :
b.
Umur : 19 Tahun
c.
Jenis
Kelamin : Perempuan
d.
Pekerjaan : Mahasiswa
e.
Agama : Islam
f.
Alamat : Pemalang
2.
Keluhan
Pasien
a.
Keluhan
Utama : Pasien datang dengan
keluhan gigi belakang kanan bawah berwarna hitam pada bagian oklusal. Kadang
terasa ngilu saat minum dingin. Pasien merasakan sakit sudah sejak 1 bulan yang
lalu dan terakhir sakit 1 minggu yang lalu.
b.
Keluhan
Tambahan : Pasien merasakan gigi
belakang kanan bawah sering terasa ada sisa makanan.
3.
Riwayat
Kesehatan Umum: Normal, Golongan darah O, Tidak ada kelainan atau alergi
terhadap makanan ataupun obat obatan.
4.
Riwayat
Kesehaan Gigi: Tidak ada
5.
Kondisi
Ekstra Oral: Normal
6.
Kondisi
Intra Oral
a.
Pengalaman
karies: 46 KME, 47 fissure dlam. Skor DMF-T= 0(baik)
C.
Diagnosis
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Elemen
Gigi
|
Data/
Gejala
|
Masalah
|
Penyebab
|
46
|
Terdapat
rasa linu gigi
DMF-T=
1
|
Karies
mencapai email
|
Sehubungan
dengan:
a. Pengetahuan tentang kesgilut kurang
b. Pola makan kariogenik
c. Penumpukan plak
|
47
|
Terdapat
fissure dalam
|
Fissure
|
a. Fissure yang dalam
|
Diagnosa:
46
KME sehubungan dengan pengetahuan kesgilut yang kurang, tidak terpenuhinya
kebutuhan akan kesgilut, cara menggosok gigi yang kurang tepat.
47
Fissure yang dalam
D. Perencanaan Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut
1.
Promotif:
Penyuluhan tentang waktu dan cara menggosok gigi yang benar kepada pasien.
2.
Preventif:
Dilakukannya tindakan fissure sealant pada gigi 47 untuk menjaga permukaan
kunyah gigi bebas dari karies.
3.
Kuratif:
Dilakukannya penambalan pada gigi 46 dengan GIC.
1. Penetapan tujuan, kriteria hasil, dan
waktu perawatan
Diagnosa
|
Tindakan Klinis
|
Konseling Klinis
|
Intruksi Perawatan Gigi Dirumah
|
Tujuan
|
Cara Evaluasi
|
Waktu Perawatan
|
46
KME
|
Penambalan
gigi dengan glass ionomer
|
Penyuluhan
tentang akibat dan pencegahan gigi berlubang
|
1.
Menyikat gigi yg benar dengan waktu yang tepat.
2.
Menjaga pola makan
|
1.
Mengembalikan bentuk dan fungsi gigi
2.
Menghilangkan rasa linu
|
observasi
|
Kunjungan
I
|
47
Fissure
|
Aplikasi
tipis pada pit dengan glass ionomer
|
Penyuluhan
tentang akibat fissure yang dalam
|
1.
Menyikat gigi yang benar dengan waktu yang tepat.
|
1.
Memberikan lapisan pada gigi agar tidak mudah terkena
karies.
|
observasi
|
Kunjungan
I
|
2. Implmentsi asuhan kesehatan gigi dan
mulut
Kunjungan
Ke:
|
Diagnosa
|
Perawatan
Klinis
|
Penuluhan/
konseling
|
Hasil
Evaluasi
|
I
|
46
KME
|
Penambalan
gigi dengan glass ionomer
|
Tidak
digunakan untuk makan/ mengunyah Selma satu jam.
|
1.
Pasien
dapat melakuan gosok gigi dengan benar
2.
Gigi
kembali ke bentuk semula
|
I
|
47
fissure yang dalam
|
Fissure
sealant
|
Tidak
digunakan untuk makan/ mengunyah selaa satu jam
Menggosok
gigi dengan pelan agar tidak abrasi.
|
1.
Pasien
dapat melakuan gosok gigi dengan benar
2.
Gigi
kembali ke bentuk semula
|
Kunjungan
Ke:
|
Perawatan
Klinis
|
Jenis
Intervensi
|
Tahap
Persiapan
|
Tahap
Pelaksanaan
|
Tahap
Terminisasi
|
I
|
Penambalan
gigi dengan glass ionomer dan fissure menggunakan fuji 7
|
Independent
|
1.
Persiapan
alat dan bahan
2.
Pemeriksaan
klinis
3.
Pelaksanaan
|
1.
Menegakkan
diagnosa
2.
Menjelaskan
tujuan dan tindakan.
|
Membina
atau menyuluh tentang keadaan gigi.
|
3. Evaluasi Asuhan Kesehatan Gigi Dan
Mulut
Kunjungan
Ke:
|
Prawatan
Klinis
|
Struktur
|
Proses
|
Hasil
|
I
|
Penambalan
gigi dengan Glass ionomer
|
Menjelaskan
alat yang akan digunakan
|
1.
Bersihkan
jaringan karies
2.
Keringkan
cavita dan isolasi.
3.
Aduk
bahan, aplikasi pada cavita dan bentuk tumpatan sesuai.
|
Menjelaskan
bahwa tambalan telah selesai dilakukan. Dan mengintruksikan pasien untuk
menggigit apakah tambalan mengganjal atau tidak
|
E. Penutup
Pasien telah dilakukan tindakan
promotif yaitu dengan cara penyuluhan cara menggosok gigi yang baik dan benar,
preventif dengan tindakan fissure sealant untuk mencegah karies dan kuratif
dengan tindakan penambalan menggunakan glass ionomer.
F. Saran
Pasien diharapkan dapat menggosok gigi
dengan benar, memeriksakan kondisi gigi maksimal 6 bulan sekali dan menjaga
pola makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar